//
you're reading...
Bahasa Indonesia

ngobrolin Pulang Kampung

Tujuh tahun lamanya saya tidak pulang kampung. Bukan pulang ke kota Bontang, tanah kelahiran di Kaltim, melainkan kampung di Sumatera Barat bagian pesisir selatan, tempat nenek moyang turun temurun hidup baik dari ayah dan ibu. Saya masih galur murni darah minang. Hohoho. Bangga. Jadilah awal bulan puasa ini terbang ke kota Padang bareng ayah ibu minus abang dan adek.

Pesawat pun mendarat di Minangkabau International Airport. Airport baru bertaraf internasional yang menurutku sih gak besar-besar amat tapi cukup bersih dan masih dalam tahap pembangunan. Berbeda dengan airport Tabing, airport sebelumya, yang mutunya jauh lebih rendah dan keadaannya sudah tidak terurus karena memang tidak dipakai lagi. Dan yang terakhir, jalan menuju kota Padang masih baru dan cukup bersih. Cuma perlu sedikit perbaikan dari dinas pertamanan pemkot pasti jadi bagus.

Masuk ke kota Padang, ada beberapa hal yang cukup menarik. Pertama, angkot-angkot Padang yang modif abis! Stiker-stiker yang warna-warni, bemper depan dan sayap belakang bak mobil balapan. Wih, kalau ada kontes angkot, taruhan deh, angkot Bandung dan Bogor kalah jauh kerennya. Kedua, kota Padang cukup panas dan banyak nyamuknya, seperti Surabaya. Sedia lotion anti-nyamuk dah. Berasa camping. Ketiga, informasi dari sopir taxi, terkadang sering gampo aka gempa. Oh great! Sudah seperti Jepang saja rutin kena gempa.

Perjalanan ke kampung memakan waktu 4 jam. Dan sepanjang perjalanan banyak truk-truk yang mengangkut hasil bumi lalu lalang. Rumah-rumah khas padang, yang ada tanduknya, masih lumayan banyak. Tapi yang mengherankan, orang-orang yang naik motor gak ada yang tertib peraturan. Gak pake helm, spion motor kanan-kiri gak dipasang, beberapa motor gak pake plat, dan seenaknya kalau naik motor. Bener-bener terasa beda sekali ama di kota.

Sampai di kampung, mari dicek apakah sinyal telkomsel bisa untuk internetan. Jawabannya tentu TIDAK! Bagus sekali! Udah zaman internet bung, dan SMS sudah jarang dipakai. Habislah sudah hidup ini. Internet sudah seperti listrik dan air. Sudah menjadi kebutuhan primer. Inilah puasa terberat dalam hidup. Puasa menahan lapar dan ngenet! Wkwkwk! Dan tanpa disangka, 3 hari kemudian pas nyoba-nyoba handphone ibu yang pake mentari, bisa internetan. Alhamdulillah! Inilah yang namanya berkah ramadhan.

Tidak hanya masalah internet, meski jaringan PLN sudah masuk 2 tahun ini tapi listrik sering mati. Bahkan hingga 3 hari. Air PAM pun sering mati, tapi kalau masalah ini bisa diatasi karena setiap air PAM nyala langsung ditampung di ember atau baskom. Wah memang kehidupan di kampung benar-benar susah dan sedikit tersentuh modernisasi. Oh dan tentu saja di rumah ayah ibu (baru bangun) tidak ada televisi. Dan untuk memperparah keadaan, tidak ada tvOne! Yang artinya sulit sekali untuk menonton Liga Inggris di rumah sendiri. Hooray!

Pernah suatu hari saya sakit karena dehidrasi. Pas datang ke puskesmasnya, keadaan tuh bangunan sungguh memprihatinkan. Jadilah lebih memilih untuk istirahat di rumah saja. Dan yang di luar dugaan, banyak sanak famili dan tetangga yang datang menjenguk ke rumah. Belum pernah seumur-umur, ketika sakit yang datang ampe sekampung. Beneran banyak ini mah, datang silih berganti, dan ngasih sesuatu. Padahal keadaan yang ngasih jauh sangat sulit. Heran. Kok bisa ya? Rasa kebersamaan di daerah memang luar biasa besar. Beda sekali dengan di kota. Setiap keluarga hidup di balik pagar tingginya masing-masing.

Seminggu kemudian kembali ke bandung dan ternyata saya sangat bersyukur. Semua yang ada di sini lengkap bin komplit bin tidak kekurangan. Air listrik jarang sekali mati. Siaran lokal Indonesia lengkap. Memang patut disyukuri. Mumpung lagi puasa juga, terasa memang. Ketika serba kekurangan, rasa syukurnya akan jadi lebih.

About Winnu Ayi

Computer Engineer. Computer Scientist.

Discussion

2 thoughts on “ngobrolin Pulang Kampung

  1. Ga ada fotonya…ga ada foto ga ramai 😛

    Posted by Andhy | 1 September 2009, 08:33
  2. mantap kali win, mo nangis aku bacanya..
    ntar tunggu reportase mudik langsung dari bali xD

    Posted by imelwa | 2 September 2009, 00:05

Leave a reply to imelwa Cancel reply